Rabu, 24 Juni 2020

ALIRAN RASA DALAM MENYELAMI SAMUDERA


Bismillahirrahmannirrahiim…

ALIRAN RASA DALAM MENYELAMI SAMUDERA KE DASAR LAUT BERSAMA PARA WI UNTUK MENEMUKAN EMPAT PERMATA


Pada misi MENYELAMI SAMUDERA ini di analogikan seperti sebuah misi penyelaman untuk diving menyelam ke dasar laut untuk menemukan empat permata, yaitu: Permata: Amethyst, Ruby, Emerald dan Sapphire , Dalam menyelami samudera para pejuang matriks saling berdiskusi dan tanya jawab dengan para WI  melalui WA group, Podcas dan FB live. Dimana sebelumnya di stage BAHTERA MATRIKULASI para penjelajah di berikan bekal melalui misi menemukan kerang istimewa, menbuka kerang istimewa dan Menemukan kompas peradaban dan juga di arahkan untuk bersiap-siap menyelam lebih dalam lagi. Dan di stage Menyelami Samudera ini para penjelajah di harapkan bisa mengumpulkan minimal tiga permata tersebut sebagai syarat untuk dapat lulus ke stage selanjutnya (lulus matrikulasi).

MISI 4 –  Pencarian Makna Ibu Profesional
Pada misi ini tugas penjelajah adalah menyelam untuk mencari Makna Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga versi terbaik dari diri sendiri. Dan menurut versi terbaik ku adalah: Ibu Bahagia yang selalu menularkan kebahagiannya untuk keluarganya dan lingkungan sekitar. Dan pada misi ini alhamdulillah berhasil mendapatkan Permata. Yey semangaat


MISI 5 –  Menemukan Core Value Ibu Profesional
Dijelaskan dalam misi ini bahwa “Belajar- Berkembang-Berkarya- Berbagi –Berdampak” adalah core value ibu professional. Dan rasanya ada banyaak sekali ilmu yang ingin saya pelajari, tingkatkan, dilatih dan jika sudah berhasil ilmu-ilmu tersebut dengan senang hati akan di terapkan dan di bagikan kepada lingkungan sekitar. 


MISI 6 –  Karakter Moral Ibu Profesional
Ada lima karakter moral ibu professional yaitu :
(1) Never Stopped Running, The Mission Alive.
(2) Don’t Teach Me I Love to Learn
(3) I Know, I Can be Better
(4) Always On Time
(5) Sharing is Caring
Dalam misi ini salah satu penjelajah IP Batam tidak dapat setor tugas di karenakan ada tugas yang berbarengan  dari sekolah (kebetulan beliau seorang guru) dan qadarullah anak nya sedang sakit, tapi kami tetap memberikan semangat untuk tetap lanjut ke misi berikutnya agar bisa melewati matrikulasi dan lulus bersama-sama. Karna mengacu pada syarat kelulusan adalah mendapatkan tiga permata.


MISI 7 –  Mengenali Diri melalui misi connecting the dot
Pada misi ke tujuh ini ada beberapa kata-kata mutiara dalam diskusi bersama WI Farda yang perlu di beri tanda kutip karna sangat mengena sekali di hati saya, yaitu :

“Belajar- Berkembang-Berkarya- Berbagi –Berdampak”
Tanpa meninggalkan/menelantarkan tugas utama sebagai istri dan ibu. Berkembang bersama anak anak itu tidak ada yg dikorbankan disini adalah :  Seorang ibu yang tumbuh berkembang bersama anak anak, jika prosesnya benar. Maka dirinya akan juga turut berkembang. Jika anak tidak berkembang, atau sebaliknya jadi ada yang salah.

Misal, kita suka jualan, tapi abai sama anak. Kita sukses jualan, tapi kita tidak ada bekas kebaikan mendidik anak.
 Tapi akan beda cerita, jika kita menyungguhi mendidik anak, misal suka read a load, suka baca buku, punya anak, anak rajin dibacakan, lalu kita punya usaha dagang barang anak. Ini artinya kita dan anak sama sama berkembang.

Sebenarnya banyak kisah sukses justru mulai dari bonus menyungguhi peran tersebut. Sama halnya ketika kita belajar mengelola emosi, anak juga belajar, akhirnya komunikasi dg pasangan juga berimbas membaik. Semua tumbuh berkembang bersama sama. Tidak ada yang harus dikorbankan, atau merasa harus tertekan.

Saya jadi teringat video Bu Septi saat pembukaan mba, beliau sempat menceritakan tentang seorang ibu yang boleh memilih pekerjaan rumah yang disenangi nya saja sambil mengajak anak nya ikut bermain saat ia mengerjakan pekerjaan rumah, hingga akhirnya si ibu berhasil mendirikan laundry dan anaknya pun mampu memahami proses mencuci dengan baik karena keduanya belajar dengan bahagia😍

“Bertumbuh bersama keluarga”,
Tidak ada yang harus dikorbankan, atau merasa harus tertekan . Never stop running the mission alive

Fokus di bidang yg paling disukai. Ketahui bakat dan passion. Beli jam terbang. Konsisten adalah KOENTJI
-WI Farda

"Menjadi seorang ibu bukan berarti menjadi seseorang yang tertekan & mengorbankan segalanya tanpa ada kesempatan untuk berkembang. Menjadi seorang ibu berarti menjadi seorang pembelajar yang siap beriringan bersama buah hati & kekuarga untuk sama- sama berkembang."



Alhamdulillah dalam misi empat kali penyelaman ini saya berhasil mengumpulkan empat permata,  yeay... Tetap semangat untuk para penjelajah samudera Matrik#8, sampai ketemu di misi selanjutnya,,,

Evi Nurlaily – IP Batam
25 June 2020


Kamis, 18 Juni 2020

MENGENALI DIRI MELALUI MISI CONNECTING THE DOTS

MISI #7 – CONNECTING THE DOTS BERSAMA PARA WI DI WA GROUP

 Bissmillahirrahmanirrahim ... Assalamualaikum wr wb




SEPERTI APA AKU INI?

Aku adalah seorang full time mother dan part time mother (working mom) yang ingin bertumbuh dan berproses menjadi lebih baik. Ibu yang belum Sempurna yang akan selalu belajar dan memeberikan kemapuan terbaik dalam mendidik anak dan memberikan yang terbaik dalam mendampingi suami menuju yang lebih baik. 

NILAI-NILAI APA YANG AKU MILIKI?

I Love to Learn. kemauan untuk terus belajar dan berkembang. karna belajar adalah salah satu cara untuk terus memperbaiki diri.

APA YANG MEMBUATKU UNIK?

Seorang peniru yang ingin menjadi diri sendiri.Seorang yang pemalu, pendiam, pendengar setia yang tidak banyak bicara. sangat grogi jika diminta berbicara didepan umum, sangat mencintai kesederhanaan. 

APA YANG AKU PERJUANGKAN?

BAITI jannati, Rumahku adalah surgaku. Berjuang agar bisa mempunyai rumah yg nyaman baik di Dunia maupun di Akhirat. Berjuang untuk menata rumah & menata keluarga dengan menjadikan rumah tempat yang nyaman untuk saling berinteraksi, beribadah, belajar, berproses untuk mewujudkan surga Dunia dan Akhirat. Menyiapkan modal  untuk mewujudkan baiti jannati dengan mengajarkan ilmu agama/pemahaman agama yang kuat dan memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anak kelak. Menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, ibu terbaik untuk anak-anak dan menjadi istri sholeha untuk suami.

APA KESAMAANKU DENGAN IBU PROFESIONAL?

Saya dan IP sama-sama memiliki visi yang sama yaitu: Meningkatkan kualitas diri sebagai seorang perempuan, seorang istri dan seorang ibu yang ingin saling tumbuh bersama, belajar bersama. 

 





Kamis, 11 Juni 2020

MISI KARAKTER MORAL IBU PROFESIONA


MISI #6 – MENYELAMI KARAKTER MORAL MELALUI EBOOK DAN PODCAST BERSAMA WI

Bissmillahirrahmanirrahim ... Assalamualaikum wr wb

Hai hai para ibu ibu Matrik #8, berjumpa lagi setelah libur dua minggu, gimana? Apa masih semangat semangat, hari ini deadline nya dan ibu ibu Matrik #8 IP Batam belum ada yang setor yaa termasuk saya yaa, apa efek kelamaan libur ni hayo hayoo … tapi tetap semangat kaan biar bisa wisuda bareng bareng J

Chek it out, inilah kisahku…

Mau kah kau menikah dengan ku, tapi aku belum punya apa-apa, termasuk rumah mobil dan lain-lain aku hanya memiliki pekerjaan yang itu pun tidak tetap,,, iya aku mau menemanimu dari Nol… kata-kata ini masih teringat jelas di telingaku tepatnya empat tahun lalu (December 2016). Percakapan ini begitu serius sampai akhirnya kami menikah dan ada si kecil Aboy yang umurnya nyaris 3 Tahun.  Kata-kata inilah yang membuat kami memiliki target dan misi sebelum aboy mulai sekolah nanti. Target inilah yang menjadi tantangan hidup untuk ku maupun suami selama berproses menjalani kehidupan. Dengan ijin suami aku pun memilih menjadi part time mother untuk sementara waktu. Banyak sekali tantangan tantangan yang harus kami hadapi. Aku harus menjalani peran sebagai working mom yang bekerja di ranah public dan juga sebagai ibu harus menjalankan kewajibanku untuk mendidik anak.

Setiap ibu pasti punya tantangan dalam berproses di kehidupannya yang mungkin bisa menjadi beban, Di dalam diri kita sendiri ternyata ada karakter moral yang harus kita gali dan dan cari tau untuk dijadikan penyambuk untuk terus berproses ke yang lebih baik lagi.
Dan di dalam diriku ternyata ada karakter moral ibu professional yang menjadi kekuatanku, ini kisah dan caraku untuk mengatasi tantangan tantangan tersebut:
      Never Stopped Running, The Mission Alive
Rumah yang berantakan, Pakaian yang menumpuk, adalah resiko menjadi working mom. Menjadi working mom juga mengharuskan kami menitipkan anak dirumah mertua ketika jam kerja. Kebetulan mertua sangat senang jika cucu nya berada di dekatnya dan suami juga tidak setuju jika anak dititipkan ke orang lain. Perbedaan cara mendidik anak kadang bisa membuat percekcokan. dan banyak lagi masalah-masalah yang muncul. Jujur ini tantangan yang sangat sulit buat saya. Tapi hidup harus berjalan bukan? jadi dinikmati saja setiap prosesnya. Sesuai dengan Materi dari WI Itsnita bahwa:  Salah satu cara untuk menghadapi tantangan hidup ini adalah dengan  mengambil jeda lalu melanjutkan lagi perjalanan tersebut. Ketika kita lelah tenangkan lah hati, lalu bangkit lagi. Berjalan atau berjalan di tempat sesekali tak mengapa. 1-2 mundur kebelakang untuk loncat 5 langkah kedepan juga tak mengapa. yang penting tetap berprogress maju jalan. Saya pun sependapat dengan kutipan ini. Ketika lelah maka saya mengambil jeda untuk bercuty dan pergi berlibur :) :)  
Don’t Teach Me I Love to Learn
Sebagai anak bungsu saya termasuk perempuan yang telat masuk dapur, karna ada banyak kakak kakak perempuan yang bisa diandalkan membuatku jarang berada di dapur. di tambah suami tidak menuntut istri nya bisa memasak, bahkan dia pernah bilang dia tidak mencari koki tapi mencari istri. Tapi ternyata setelah menikah aku pun kesulitan dengan kegiatan masak memasak ini. Karna jarang praktek sehingga kata kata alah bisa karna biasa itu pun tidak melekat padaku, Aku pun tidak berputus asa dengan Dunia permasakan ini. Aku berproses dengan rajin memasak walaupun rasanya tidak menentu. Hingga akhirnya kemarin sore aku menjatuhkan pilihan untuk masuk ke rumbel memasak di kampung Komunitas Ibu Profesional. Mba Ely aku mau masuk rumble memasak tapi aku tidak bisa masak, apakah bisa? Dan jawaban mbak Ely pun membuatku lega… Saya pun tak pandai memasak J J … baiklah mbak Ely aku di daftarkan ya hehe. 

Always On Time
Meskipun kami bekerja, Tapi anak tetap harus prioritas Utama. Itulah prinsip kami berdua. Jadi sebisa mungkin hanya meninggal kan anak ketika jam bekerja saja, selebihnya full time membersamai anak tanpa helper. Ketika bekerja anak akan bermain di rumah nenek nya untuk beberapa jam, dan sepulang bekerja kami akan pulang ke rumah. Jarak antara rumah kami dan rumah ortu kemudian dari rumah ortu ke kantor yang jauh ini menjadi tantangan tersendiri. Karna telat satu menit saja dari jadwal harusnya kami brangkat akan sangat berpengaruh dengan terlambatnya kami ke kantor. Bangun lebih pagi untuk menyipakan bekal anak, suami dll. Awalnya saya sempat kesulitan dan ingin menyerah saja, tapi akhirnya disiplin itu tumbuh karna sudah terbiasa. Berkat support dari suami juga. 

Sharing is Caring
Sangat bersyukur sekali di pertemukan dengan IP, semenjak masuk di group regional saya pun baru mengetahui istilah silent reader. Sesuai dengan kata WI Yesi Dwi Fitria di dalam materi, bahwa: Berbagi itu itu bisa dengan berbagai cara berbagi itu memiliki arti kepedulian dan menyimpan cinta didalamnya. Andai ada sehari penuh beraktifitas, maka di penghujung sore, perasaan lega yang hadir didada. Karena menjadi seorang yang bermakna. Awalnya saya tidak berani mengacungkan tangan untuk menjadi admin yang membantu memandu di matrik #8 karena yang terfikir di benak saya bahwa memandu berarti kita harus lebih dulu dalam mengerjakan tugas. Tapi para Bunda Cekatan mengatakan bahwa semua boleh membantu saling mengingatkan agar bisa menyelesaikan tugas. Saya sangat senang jika bisa mengingatkan teman2 yang lain jika ada tugas baru yang harus di setor. Ada perasaan bahagia yang tidak bisa di ungkapkan ketika semua sudah mennyetorkan tugas. 




TEMPAT SHOLAT DI SINGAPORE PART 1

Menurut informasi di Singapore itu susah lo cari tempat sholat? Bener gak sih …  Suara azan saja tidak terdengar setiap waktu sholat sep...